ISLAM KTP
● Di teras rumah Bang Ali, ada Sabrina & Jami’ sedang berduaan.
Sabrina : Jam, di minum kopinya.
Jami’ : Oh ya, Bi !
Sabrina : Gimana? Manis tidak?
Jami’ : Oh pasti…, kalau lihat kamu, kopinya tambah manis.!!
Sabrina : Hmm…, memuji.
Jami’ : Bi, ngomong-ngomong…., masalah….., (gugup).
Sabrina : Pernikahan kita?
Jami’ : Ya, itu maksudku.
Sabrina : Kan , Babe sudah bilang, hafalkan dulu Yaasiin, baru kita nikah.
Jami’ : Iya Bi, tapi tapi waktunya sangat lama.
• Tak lama kemudian, Bang Ali datang
Bang Ali : Assalamualaikum.
Jami’& Sabrina : Waalaikumsalam.
(Jami’ & Sabrina sungkem, dan Bang Ali duduk).
Jami’ : Eh…, Babe
Bang Ali : Jam, tidak akan lama, kalau usaha & yakin, pasti bisa kalau cuma Yaasiin.
Jami’ : Kalau itu, Jami’ tau Be.
Bang Ali : Tambah lagi, dengan Do’a, hafalkan 1 hari 1 ayat.
Jami’ : Oh iya., Ayatnya cuma 83 ayat.
Sabrina : Nah, dengarkan Jam.
Jami’ : Iya Bi. Oh ya, Jami’ pulang dulu, Babe, Sabrina, Assalamualaikum.
Bang Ali & Sabrina : Waalaikumsalam.
● Mamat & Karyo sedang jalan berdua, dan kebetulan bertemu dengan Nina.
Nina : Assalamualaikum, Mamat, Karyo.
Mamat & Karyo : Waalaikumsalam, Nina.
Nina : Oh ya,bisa antar aku ke tempat Bang Ali?
Mamat : Oh..,tentu, itu Cuma hal gampang.
Karyo : Hmm.., merayu…
Mamat : Diam kamu polem, ini urusan bang Mamat.
Karyo : Memangnya Pahlawan.
Nina : Sudah…, jangan bertengkar kita berangkat sama-sama. OK
Mamat & Karyo : OK Nina.
(mereka pergi ke tempat bang Ali)
Mamat,Karyo,Nina : Assalamualaikum Bang Ali.
Bang Ali : Waalaikumsalam
Nina : Bang, Nina mau Tanya, Bagaimana cara untuk mensucikan hati kita?
Bang Ali : Itu sama dengan kalau kamu berwudlu’, tapi kalau mensucikan hati dengan cara memperbanyak amal soleh seperti sodakoh, berkahlakul karimah dan lain-lain.
Karyo : betul itu Nin. Itu adalah sifatku sehari-hari.
Mamat : Salah polem, justru bang Ali menyinggung aku Nin.
Bang Ali : Jangandengarkan dua orang bodoh ini Nin.
Mamat & Karyo : Aduhh…
Mamat : Salah lagi.
Nina : Terimakasih bang Ali, atas jawabannya. Saya pamit dulu, Assalamualaikum.
Bang Ali,Mamat,Karyo : Waalaikumsalam.
Mamat : Kami juga mau pergi bang,
Mamat & Karyo : Assalamualaikum.
Bang Ali : Waalaikumsalam.
(Mereka semua berpisah, termasuk Mamat & Karyo)
● Di lain tempat, Karyo ada di warung Susan untuk makan
Karyo : Assalamualaikum, Susan.
Susan : Waalaikumsalam , Mas Karyo, Mau pesan apa?
Karyo : Aduh…, Senyumnya manis sekali.! Aku lihat kamu sudah puas, Susan.
Susan : Terima Kasih Mas Karyo.
(Karyo melihat tato di tangan Susan, & bertanya).
Karyo : Oh ya, Susan. Ngomong-ngomong kamu tidak pernah sholat?
Susan : Kalau sholat pernah, tapi jarang Mas Karyo.
Karyo : Apa agamamu Islam?
Susan : Iya, Memangnya kenapa?
Karyo : Tidak, tapi.., Cuma, aku tidak suka dengan tatomu.
Susan : Kenapa?
Karyo : Ya…, karena Islam melarang Umatnya bertato & aku jadi tidak suka sama kamu.
Susan : (Cemberut)
• Mamat baru datang di warung Susan.
Mamat : Kenapa Susan Yo? Kamu apakan dia?
Karyo : Begini Mat, Aku tidak suka dengan Susan karena tatonya itu.
Susan : Memangnya tidak boleh bang Mamat?
Mamat : Iya, kalau tato itu, nanti wudlu’nya tidak sah & dilarang sama Agama.
Susan : Lalu, Susan harus berbuat apa?
Karyo : Aku tidak tahu, tapi itu urusannya kamu.
Susan : Lalu, tidak jadi makannya?
Karyo : Tidak!!!
Mamat : Sudah dulu Susan,
Karyo & Mamat : Assalamualaikum.
Susan : Waalaikumsalam (dengan wajah cemberut)
● Sementara, Di rumah bang Madit, bang Madit sedang kesal.
Bang Madit : Jamileh..(berteriak), buatkan abang kopi.!!!
Jamilah : Iya bang, tunggu sebentar.(berteriak).
Bang Madit : Lama sekali. (Menggerutu).
• Tak lama kemudian, Jamilah datang.
Jamilah : Ini bang, kopinya.
• Bang Madit langsung meminum kopinya, & menyemburkannya lagi.
Jamilah : Kenapa kopinya bang?
Bang Madit : Pahiii…ttt (berteriak keras).
Jamilah : Bang, kalau mau kopinya manis, lihat jamilah dulu bang!
• Bang Madit langsung melihat ke arah Jamilah.
Jamilah : Nah.., sekarang, minum kopinya.
• Bang Madit menyemburkannya lagi.
Bang Madit : Tetap pahit, Mil.!
Jamilah : Berarti abang tidak sayang dengan Jamilah
Bang Madit : Apa hubungannya minum kopi dengan cinta?
Jamilah : Kalau abang cinta dengan Jamilah, kopi itu pasti jadi manis bang. Memang, abang tidak saying dengan Jamilah.(masuk ke dalam sambil cenberut).
Bang Madit : (Berteriakk), Bahluuul, Astaghfirullohsladzimi. (langsung pergi ke luar rumah).
● Di tengah jalan, bang Madit bertemu dengan Gina.
Bang Madit : Assalamualaikum, Gina yang cantik..!
Gina : Waalaikumsalam, bang Madit.
Bang Madit : Cuma mau menawarkan, mau jadi istri abang yang kedua? (Sambil Pelan).
Gina : Tidak bang, kasihan Si Jamilah.
Bang Madit : Oh..,jangan khawatir. Kalau Si Jamilah biar abang yang mengatasi.
• Dari kejauhan, Mamat & Karyo melihat Bang Madit berdua dengan Gina, Mamat & Karyo langsung pergi ke rumah Jamilah & menceritakan kejadiannya,
Kemudian Jamilah datang diam-diam di belakang bang Madit.
Bang Madit : Gimana Gina? Mau tidak?
Gina : Tapi, nanti Jamilah marah?
Bang Madit : Itu masalah gampang, nanti abang pulangin Si Jamilah.
Jamilah : Bagus..,bagus.., Enak ya? Kalau punya istri dua?
Bang Madit : Eh, Jamilah!! Abang tadi cuma bercanda mil.
Mamat : Ha3x, marahin saja mpok.
Karyo : Betul, hajar saja.
Bang Madit : Bahluul, ini semua ulah kalian.
Mamat & Karyo : Marah…ngambek…
Mamat : Yo yo, Marah juga…,
Mamat & Karyo : Boleh…
• Bang Ali datang.
Bang Ali : Assalamualaikum.
Semua : Waalaikumsalam.
Bang Ali : Jamilah, Gina. Kalian pulang dulu.
Jamilah & Gina : Iya Paman. Assalamualaikum.
Bang Ali : Dit, katanya berilmu? Tapi, kelakuanmu dajjal.\
Bang Madit : Ah…,
Mamat & Karyo : Ha3x, Rasain.
Bang Ali : Diam kalian. Punya otak tidak di pakai. Islam kalian Cuma ISLAM KTP. !!! Sudah, aku mau ke masjid, Assalamualaikum.
Semua : Waalaikumsalam.
Mamat : Bang, tunggu… (Mamat & Karyo ikut Bang Ali)
Bang Madit : Bahluul.., Mamat Karyo madesu, Bang Ali ahli Nasehat. (pergi juga).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar